USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“Pemanfaatan Bangkai Ayam sebagai Bahan Baku Pellet Ikan”
BIDANG KEGIATAN
PKM-K
JUDUL PROGRAM
“Pemanfaatan Bangkai Ayam sebagai Bahan Baku Pellet Ikan”
BIDANG KEGIATAN
PKM-K
Diusulkan Oleh:
1.
Didik
Kurniadi (D1E011117/Angkatan 2011)
2.
Amin
Safangat (D1E011122/Angkatan 2011)
3.
Dhimas
Agung Pamungkas (D1E011138/Angkatan 2011)
UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2012
1.
Judul Kegiatan :
Pemanfaatan Bangkai Ayam sebagai Bahan Baku
Pellet Ikan
2.
Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( )PKM-KC
( √ ) PKM-K ( ) PKM-T
3.
Ketua Pelaksana Kegiatan
a.
Nama Lengkap :
Didik Kurniadi
b.
NIM :
D1E011117
c.
Jurusan :
Peternakan
d.
Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Soedirman
e.
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Prigelan, RT:01/03,Pituruh,Purworejo
f.
Alamat email :
didikfarm@ymail.com
4.
Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
5.
Dosen Pendamping
a.
Nama Lengkap dan Gelar :
b.
NIDN :
0021065402
c.
Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Merdeka 38 Purwokerto dan 08882669743
6.
Biaya Kegiatan Total
a.
Dikti :
Rp11.521.000,00
7.
Jangka Waktu Pelaksanaan : 12
Bulan
Purwokerto,
24 Oktober 2012
Menyetujui
Pembantu Dekan III Ketua Pelaksana
Dr.drh.Muhammad Samsi,MP Didik Kurniadi
NIP. 19571007 198703 1 001 NIM.D1E011117
Pembantu Rektor III Dosen
Pendamping
Prof.Dr.Imam
Santosa,M.Si Dr.Ir.Wardhana
Suryapratama,MS
NIP. 19611001 198803 1
001 NIP. 19540621 198211 1 001
DAFTAR ISI
A. Latar
Belakang........................................................................................
1
B. Perumusan
Masalah.................................................................................
2
C. Tujuan......................................................................................................
2
D. Luaran yang
Diharapkan.........................................................................
3
E. Kegunaan.................................................................................................
3
F. Gambaran
Umum Masyarakat Sasaran....................................................
3
G. Metode
Pelaksanaan...............................................................................
4
H. Jadwal
Kegiatan......................................................................................
5
I. Rancangan Biaya
1. Biaya Habis Pakai................................................................................
6
2. Peralatan Penunjang Kegiatan.............................................................
6
3. Biaya Perjalanan...................................................................................
7
4. Biaya Lain-lain.....................................................................................
7
5. Total Biaya...........................................................................................
7
Lampiran......................................................................................................
8
A. Latar
Belakang Masalah
Banyaknya peternak ayam, baik ayam petelur
maupun ayam pedaging yang berkembang saat ini menjadikan peternakan ayam
menjadi salah satu komoditas utama dalam bidang peternakan. Setiap peternak
mempunyai ribuan ekor ayam bahkan sampai ratusan ribu ekor ayam dalam farm yang
mereka kelola. Hal ini merupakan usaha peternak untuk memenuhi kebutuhan
konsumen yang semakin meningkat. Kesadaran masyarakat akan pentingnya
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung nilai gizi salah satunya adalah
daging ayam dan telur ayam merupakan faktor utama meningkatnya permintatan
terhadap daging dan telur ayam sekarang ini.
Usaha
peternakan ayam tidak selalu berjalan mulus. Tidak semua ayam yang mereka
pelihara dapat hidup sampai waktu batas dipanen untuk ayam pedaging dan sampai
mampu memproduksi telur untuk ayam petelur..
Kematian pada ayam bisa mencapai 10-20 %. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
ayam mati sebelum masa panen. Beberapa penyebab terjadinya kematian pada ayam
karena terserang penyakit karena virus dan bakteri, stress pada ayam karena
menejemen kandang yang kurang bagus, atau bisa juga karena manajemen pakan yang
kurang bagus. Banyak peternak yang membuang bangkai ayam sembarangan, ada yang
membuangnya ke sungai, atau hanya membuangnya di tempat sampah. Kurangnaya
pengetahuan peternak tentang pemanfaatan bangkai ayam, akan menambah pencemaran
lingkungan, terutama pencemaran udara. Hanya sedikit peternak yang mau untuk
mengolah bangkai ayam tersebut. Ayam yang baru saja mati kemudian dilakukan
proses pengolahan baik di rebus maupun dibakar. Hasil proses tersebut dapat
dimanfaatkan untuk pakan ikan, terutama ikan lele. Dengan cara ini, maka nilai
ekonomis bangkai ayam akan meningkat dan lebih bermanfaat. Tidak semua orang
mau untuk melakukan hal tersebut, ada sebagian orang yang jijik dan takut untuk
memegangnya. Maka diperlukan suatu cara pengolahan yang lebih baik agar
diterima oleh semua orang, salah satu caranya yaitu dengan memproses bangkai
ayam menjadi pellet ikan, maka orang tidak akan merasa jijik apalagi takut
untuk memegangnya. Dari segi ekonomi juga dapat menguntungkan peternak karena bangkai
ayam mereka dapat dimanfaatkan untuk usaha yang lain, yaitu penyediaan pakan
ikan. Dengan semakin mahalnya bahan-bahan pakan ikan, maka daging bangkai ayam
merupakan suatu alternatif yang sangat tepat untuk mengatasi hal tersebut. Cara
mendapatkan bangkai ayam cukup mudah, karena setiap peternakan pasti ada, dan
secara ekonomis pun membantu pendapatan peternak.
B. Rumusan
Masalah
Saat
ini masih banyaknya orang yang membuang bangkai ayam sembarangan sehingga dapat
mencemari lingkungan,dan menimbulkan bau yang tidak sedap. Untuk mengurangi hal
tersebut sebenarnya bisa dilakukan dengan memanfaatkna bangkai dari ayam untuk
pakan ikan. Sebagian orang yang telah mengetahui hal inipun masih enggan untuk
melakukannya, karena merasa jijik untuk memegang bangkai ayam. Maka perlu
pengolahan kemasan yang lebih menarik dan higenis agar menarik, dan orang tidak
lagi jijik untuk memegangnya. Saat ini pengolahan bangkai ayam untuk pakan ikan
hanya dibakar ataupun direbus kemudian langsung diberikan pada ikan.
C. Tujuan
Program
1. Memanfaatkan
limbah peternakan untuk dijadikan pellet ikan.
2. Menciptakan
pellet dengan kandungan nutrien yang tinggi dan murah.
3. Mengembangkan
vasiasi produk pellet yang ada di pasaran.
4. Menghasilkan
gagasan usaha baru yang dapat diterima baik oleh masyarakat.
5. Menciptakan
lingkungan yang sehat dengan penanganan limbah peternakan yang baik.
D. Luaran
yang Diharapkan
1. Terbentuknya
partisipasi peternak untuk memanfaatkan limbah peternakan sehingga lebih
bermanfaat dan menguntungkan.
2. Terwujudnya
keterampilan mahasiswa untuk berwirausaha.
3. Terciptanya
sebuah usaha baru sebagai sumber pendapatan bagi mahasiswa.
4. Terciptanya
produk pellet ikan yang inovatif.
E. Kegunaan
Program
1. Menumbuhkan
jiwa entrepreneurship
2. Meningkatkan
nilai ekonomi limbah peternakan
3. Menambah
pendapatan peternak dari hasil limbah peternakan.
4. Menambah
keuntungan bagi peternak ikan dengan harga pellet yang murah.
F. Gambaran
umum rencana usaha
1. Diskripsi
usaha
Usaha
pembuatan pellet ikan menggunakan bangkai ternak yaitu ayam merupakan trobosan
yang inovatif dalam hal pemanfaatan limbah peternakan. Usaha ini akan
memberikan dampak yang baik bagi peternak ayam, peternak ikan dan memberikan
lingkungan yang sehat. Usaha ini juga memiliki provit yang bagus, karena
bangkai ayam memang tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang, sehingga tidak
dibutuhkan banyak budget untuk memproduksi pellet ikan ini.
Proses
dalam pembuatan pellet ini dengan mencabuti bulu ayam, kemudian mencacah
bangkai ayam. Langkah selanjutnya cacahan bangkai ayam tersebut di campur
dengan bungkil kelapa, dedak halus, dan tepung kedelai,hingga merata. Kemudian
buat pula larutan dengan campuran vitamin mix dan mineral mix dalam
wadah yang terpisah. Kemudian kedua wadah tersebut dicampurkan hingga merata. setelah
itu membuat perekat dari tepung sagu dengan volume air 500 ml untuk 1 Kg pakan
setelah merata dan kental kemudian
dicampurkan dengan campuran tadi sampai merata.kemudian membentuk adonan pakan
diatas menjadi gumpalan-gumpalan untuk memudahkan dalam proses pencetakan
pellet. Pencetakan pellet dengan mesin disesuaikan dengan piringannya sesuai
ukuran pellet yang dikehendaki. Pengeringan pellet bisa dengan menggunakan oven
dengan suhu 600C selama 24 jam atau diangin- anginkan/dijemur hingga
kering. Langkah terakhir mengemas pakan dan menyimpannya ditempat dingin dan
kering.
2. Analisis
Produk
a.
Karakteristik produk
Produk pellet yang kami produksi
dikemas dalam wadah plastic yang kedap udara. Pellet yang kami produksi
memiliki berbagai ukuran sesuai umur ikannya. Ukuran diameter pellet 2 mm, ukuran 4 mm, dan ukuran
6mm. pellet dengan ukuran 2 mm digunakan untuk ikan dengan umur 1 minggu pellet
dengan ukuran 4 mm untuk ikan dengan umur 3 minggu dan pellet dengan ukuran 6 mm untuk ikan
dengan umur diatas 1 bulan
b.
Keunggulan Produk dibandingkan Produk
lainnya di Pasaran
Pellet ikan yang kami produksi
memiliki perbedaan dengan pellet ikan biasa. Pellet ikan ini menggunakan bahan
berupa daging dari limbah bangkai ayam. Sementara pellet ikan biasanya
menggunakan tepung ikan. Harga yang kami tawarkan untk produk ini juga cukup
murah, karena memeang biaya produksi untuk pellet ikan ini juga murah.
Kandungan nutrient pellet ikan yang kami produksi cukup lengkap dan akan
membuat pertumbuhan ikan maksimal.
3.
Analisis Peluang dan Pemasaran Produk
a.
Peluang Pasar
Pellet ikan yang ada di pasaran
sekarang ini memiliki harga kisaran 3500 – 5000 rupiah/ kg dan kami menawarkan
dengan harga 3500/kg. Kandungan dalam pellet ikan yang kami produksi cukup
lengkap dan mirip seperti kandungan pellet ikan biasa namun ditambah dengan …
b.
Strategi Pemasaran
1. Produk
Sistem
produksi yang diterapkan adalah membuat pellet dengan prosedur dan tahapan yang benar,
menghasilkan pellet yang sempurna dengan kandungan nutrient yang lengkap dan
siap pakai. Pellet dikemas dalam kemasan plastik 0,5 kg, 1 kg, 2 kg dan 5 kg. Strategi
harga dilakukan berdasarkan harga bahan baku, serta ongkos selama
2. Harga
Produk
pellet kami jual dengan harga 3500 untuk kemasan 1 kg, 2500 untuk kemasan ½ Kg,
untuk kemasan 2 kg, dan 15.000 untuk
kemasan 5 kg. Harga yang kami tawarkan sangatlah ekonomis dan kami selalu
menjaga kualitas produk kami.
3. Distribusi
Daerah
pemasaran produk meliputi wilayah Kabupaten Banyumas dan sekitarnya meliputi Purbalingga,Banjarnegara,Kebumen,dan
Cilacap. Adapun sistem yang kami gunakan dengan cara memasukkan produk ke
toko-toko makanan ternak, koperasi dan juga ke took ikan hias. Kami juga
menjualnya langsung ke peternak Sasaran kami adalah para peternak ikan konsumsi
dan ikan hias.
4.
Promosi
Untuk
mengawali pemasaran penjualan dilakukan dengan cara mendatangi konsumen
langsung, terutama kelompok-kelompok peternak ikan, para penghobi ikan hias,dan
melalui penyuluhan di desa-desa. Promosi juga kami lakukan melalui internet (
Facebook, blog, dan twiter ) dan juga dengan penyebaran brosur serta melalui
media cetak local (Satelit pos, Radar Banyumas, dan lain-lain). Kami juga akan
melakukan promosi dengan cara memberian pellet gratis bagi para peternak ikan
dan penjual makanan ternak. Setelah mereka mencoba dan hasilnya bagus, mereka
yakin bahwa produk yang kami tawarkan sangat berkualitas.
G. Metode
Pelaksanaan Program
Metode pelaksanaan
program meliputi beberapa tahap, yaitu:
1.
Tahap Sosialisasi
Tahapan
sosialisasi ini adalah tahap dimana kami mensosialisasikan usulan pembuatan
produk kepada para kelompok peternak ikan yang berada disekitar Banyumas, yakni
daerahnya mencangkup Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen dan Cilacap. Salah satu
cara kami mensosialisasikannya melalui penyuluhan. Kami mengunjungi
daerah-daerah yang banyak peternak, terutama peternak ayam.
2. Tahap Perjanjian
Kerjasama
Penulis
melakukan perjanjian dengan para peternak ayam yang berminat untuk menjadi
pensuplai limbah peternakan berupa bangkai ayam tersebut dengan harga yang
telah disepakati.
4. Tahap
Pembuatan Produk
Cara
pembuatan pellet ini adalah sebagai berikut:
a. Bangkai
ayam direndam menggunakan air mendidih kurang lebih selama 15 menit.
b. Angkat,
kemudian cacah bangkai ayam menjadi potongan kecil-kecil.
c. Masukkan
potongan-potongan tersebut kedalam mesin penggiling sampai potongan-potongan
tersebut menjadi halus.
d. Campur
gilingan daging, dedak halus, tepung tapioka dalam bak.
e. Campur
juga vitamin dan air dalam wadah yang berbeda.
f. Kedua
campuran tersebut dicampur dalam 1 wadah kemudian dimasukkan dalam mesin
pencetak pellet.
g. Pellet
yang telah tercetak dimasukkan ke dalam oven sampai pellet kering.
h. Pellet
yang sudah kering kemudian diangin-anginkan untuk menghilangkan panas dan
kemudian dikemas dalam plastik.
5. Tahap
Publikasi
Pada tahap ini produk
pupuk organik cair dan pupuk organik padat dipublikasikan dengan cara
memasukkan ke toko pertanian, penjual tanaman hias,serta melakukan pembagian
brosur, dan iklan melaui media cetak dan elektronik.
Keuntungan
Perbulan
G. Penghasilan Perbulan
|
|||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
1
|
Pellet ukuran 1/2 kg
|
120
|
pack
|
3000
|
360000
|
2
|
Pellet ukuran 1 kg
|
30
|
pack
|
5500
|
165000
|
3
|
Pellet ukuran 2 kg
|
20
|
pack
|
7500
|
150000
|
Total
|
675000
|
Keutungan =
Pendapatan – Biaya Operasional
= 675.000-363.000
= 312.000
B/C ratio = 1,85
Pay Back Periode
(PBP)
Pay
back period adalah jangka waktu tertentu yang
menunjukkan adanya arus penerimaan (cash In flows) secara kumulatif sama
dengan jumlah investasi.
Perhitungan Pay
Back Period (PBP):
Break Even Point
(BEP)
Break
even point (titik impas) adalah suatu titik
keseimbangan dimana total
benefit sama
besarnya dengan total pengeluaran. Penghitungan BEP dalam suatu
studi kelayakan
bisnis bertujuan untuk menentukan berapa lama waktu yang
diperlukan
proyek/usaha untuk dapat menutup seluruh biaya.
Perhitungan Break
Even Point (BEP):
i. Biaya tetap :
Rp 1.080.000 ,-
ii. Biaya tidak tetap : Rp 363.000,-
iii. Hasil usaha :
Rp 675.000,-
BEP (Break Event
Point) = Biaya Tetap : [ 1-(Biaya Tidak Tetap : Hasil Usaha)]
= 1.080.000 : [1-( 363.000: 675.000)]
= Rp 2.336.538,-
H.
Jadwal Kegiatan Program
Tabel 1.
Jadwal Kegiatan Program
No.
|
Jenis Kegiatan
|
Bulan I
|
Bulan II
|
Bulan III
|
Bulan IV-XVIII
|
||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Penerimaan Dana
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap Perencanaan Pembuatan Produk
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap Perjanjian Kerjasama
|
|
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Tahap
Publikasi
|
|
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pemasaran
|
|
|
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|
2.
|
Pelaporan
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
Penyusunan Laporan Kegiatan
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
Pengiriman Laporan Kegiatan
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
3.
|
Laporan akhir bulan
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
|
|
|
X
|
I. Rancangan
Biaya
A. Biaya Pra Operasi
|
|||||||||||||||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
||||||||||||
1
|
Pembuatan Proposal
|
3
|
Buah
|
30000
|
90000
|
||||||||||||
|
Total Biaya
|
|
|
|
90000
|
||||||||||||
B. Investasi Tetap
|
|||||||||||||||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
||||||||||||
1
|
Bak ember (Besar)
|
2
|
Buah
|
15000
|
30000
|
||||||||||||
2
|
Bak ember (Kecil)
|
2
|
Buah
|
10000
|
20000
|
||||||||||||
3
|
Sekop
|
2
|
Buah
|
25000
|
50000
|
||||||||||||
5
|
Mesin pencetak pellet
|
1
|
Buah
|
4000000
|
4000000
|
||||||||||||
6
|
Mesin Giling
|
1
|
Buah
|
4000000
|
4000000
|
||||||||||||
7
|
Oven
|
1
|
Buah
|
200000
|
200000
|
||||||||||||
8
|
Pisau
|
5
|
Buah
|
10000
|
50000
|
||||||||||||
10
|
Timbangan Digital
|
1
|
Buah
|
250000
|
250000
|
||||||||||||
11
|
Lampu
|
2
|
Buah
|
40000
|
80000
|
||||||||||||
12
|
Alat press
|
1
|
Buah
|
300000
|
300000
|
||||||||||||
14
|
Kompor
|
1
|
Buah
|
300000
|
300000
|
||||||||||||
15
|
Tabung gas 15 kg
|
1
|
Buah
|
500000
|
500000
|
||||||||||||
16
|
1 set Regulator
|
1
|
Buah
|
100000
|
100000
|
||||||||||||
Total
|
9880000
|
||||||||||||||||
C. Biaya Variabel
|
|||||||||||||||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
||||||||||||
1
|
Bangkai Ayam
|
40
|
ekor
|
2000
|
80000
|
||||||||||||
2
|
Tepung Pati Kanji
|
20
|
kg
|
5000
|
100000
|
||||||||||||
3
|
Vitamin
|
5
|
liter
|
10000
|
50000
|
||||||||||||
4
|
Dedak halus
|
25
|
kg
|
3000
|
75000
|
||||||||||||
5
|
Plastik kemasan ukuran
1/2 Kg
|
1
|
pack
|
8000
|
8000
|
||||||||||||
6
|
Plastik kemasan ukuran
1 Kg
|
1
|
pack
|
7000
|
7000
|
||||||||||||
7
|
Plastik kemasan ukuran
2 kg
|
1
|
pack
|
8000
|
8000
|
||||||||||||
Total
|
363000
|
||||||||||||||||
D. Biaya Tetap
|
|||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
1
|
Sewa tempat produksi
|
1
|
Unit/bulan
|
250000
|
250000
|
2
|
Transportasi
|
1
|
Rp/bulan
|
300000
|
300000
|
3
|
Listrik
|
1
|
Rp/bulan
|
30000
|
30000
|
4
|
Biaya penyusutan
|
0,5%
|
%/bulan
|
|
|
5
|
Promosi
|
1
|
Rp/bulan
|
500000
|
500000
|
Total
|
1080000
|
E. Over head coast
|
|||||||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
||||
1
|
Transportasi
|
1
|
Rp/bulan
|
|
|
||||
F. Total Biaya
Keseluruhan
|
|||||||||
No.
|
Uraian Biaya
|
Total biaya
|
|||||||
1
|
Pra operasi
|
90000
|
|||||||
2
|
investasi tetap
|
9880000
|
|||||||
3
|
Biaya variabel
|
471000
|
|||||||
4
|
Biaya tetap
|
1080000
|
|||||||
Total keseluruhan
|
11521000
|
||||||||
G. Penghasilan Perbulan
|
|||||
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Harga
|
Total Biaya
|
1
|
Pellet ukuran 1/2 kg
|
120
|
pack
|
3000
|
360000
|
2
|
Pellet ukuran 1 kg
|
30
|
pack
|
5500
|
165000
|
3
|
Pellet ukuran 2 kg
|
20
|
pack
|
7500
|
150000
|
Total
|
675000
|
J.
Lampiran
Lampiran
1.Biodata
1.
Biodata ketua dan anggota kelompok
a.
Ketua Kelompok :
Nama
: Didik Kurniadi
NIM
: D1E011117
Fakultas
: Peternakan / S1
Perguruan
Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
Waktu
untuk Kegiatan PKM : 10 Jam / Minggu
b.
Anggota :
Nama
: Dhimas Agung Pamungkas
NIM
: D1E011138
Fakultas
: Peternakan / S1
Perguruan
Tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
Waktu
untuk Kegiatan PKM : 10 Jam / Minggu
c.
Anggota :
Nama
: Amin Safangat
NIM
: D1E011122
Fakultas
: Peternakan / S1
Perguruan
Tinggi : Universitas
Waktu
untuk Kegiatan PKM : 10 Jam / Minggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar