Mengenai Saya

Foto saya
Saya suka dunia Pertanian, khususnya bidang Peternakan

Sabtu, 24 Mei 2014

Bukan Cerita Peternakan Lagi :)

Two Version of Falling in Love

   Jatuh cinta itu indah. Benarkah begitu???? Coba tanyakan pada teman anda atau tanyakan pada diri anda sendiri yang pernah jatuh cinta. Bagi saya pribadi, memang indah. Tapi keindahan itu biasanya tak berlangsung lama. Paling indah tuh saat awal, kemudian makin lama makin menurun. Iya, itu ketika anda belum yakin dengan orang yang anda cintai. Tapi lain halnya jika anda sudah yakin, diawal indah dan makin lama makin indah. Dan puncak keindahan dari jatuh cinta adalah ketika anda benar-benar menjadi pasangan hidup yang halal baginya.
Jatuh cinta ada dua versi, yang pertama JATUH CINTA YANG MEMBAWA KESESATAN. Jatuh cinta semacam ini sangat berbahaya. Bahkan seseorang dapat menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan cintanya. Jatuh cinta jenis ini biasanya ditimbulkan/didatangkan oleh syaitan. Syaitan membuat manusia jatuh cinta dengan lawan jenisnya, kemudian mereka disesatkan dalam ikatan tali PACARAN yang tentu saja HARAM dan selalu mendekatkan mereka pada zina. Mungkin bagi sebagian orang, sekedar berboncengan naik motor, sekedar duduk berdua di tempat sepi, sekedar bergandengan tangan, dan sekedar-sekedar yang lain bukan merupakan zina. Tapi itulah zina kecil-kecilan yang lama-lama menjadi besar. Di awal jadian, mungkin sekedar begitu. Tapi seiring berjalannya waktu. Hubungan pacaran yang terjalin makin lama makin erat. Makin erat ikatan syaitan menyesatkan mereka.
Jatuh cinta versi kedua adalah JATUH CINTA YANG MEMBAWA KEBAIKAN. Inilah jatuh cinta yang baik. Namun jatuh cinta semacam ini jarang terjadi. Mungkin hanya segelintir orang yang mengalami jatuh cinta semacam ini. Jatuh cinta jenis ini tidak berbahaya, justru baik. Karena dapat MEMBUAT PERUBAHAN YANG BAIK. Jatuh cinta jenis ini didatangkan oleh Allah. Allah membuat seseorang merasakan indahnya jatuh cinta. Kemudian Allah membimbingnya kejalan yang benar. Ada satu cerita tentang Jatuh cinta model ini. Cerita ini adalah cerita dari diri saya sendiri. Saat itu saya adalah manusia yang penuh dengan dosa, dan mungkin sekarang juga masih banyak dosa saya. Saat itu saya tak bisa menjaga pandangan saya. Saat itu saya mudah sekali terpengaruh hal-hal buruk. Namun beberapa bulan terakhir ini. Ketika pandangan saya diarahkan oleh Allah kepada seorang wanita yang Insyaallah Sholehah  saya jadi berubah. Saya menjadi rajin berdoa, rajin sholat dhuha, sholat tahajud. Awalnya saya menjalankan semua itu karena saya ingin mendapatkan wanita yang saya cintai itu. Saya belum menjalankan semuanya itu secara ikhlas.  Seiring berjalannya waktu. Saya menjadi terbiasa untuk beribadah sholat tahajud, sholat dhuha, dan berdoa. Yang awalnya hanya ingin mendapatkan wanita yang saya idamkan, sekarang menjadi ikhlas untuk beribadah kepada Allah. Makin lama, keinginan saya untuk memiliki wanita itu sedikit berkurang. Berkurang untuk saat ini, karena saat ini saya belum bisa menafkahinya dan belum berani menikahinya. Tapi keyakinan untuk bisa menjadi Suaminya tetap ada dan selalu ada.  Dan setiap hari selalu berdoa agar dia berjodoh dengan saya di kelak kemudian hari.
Jatuh cinta memang seperti dua sisi mata pisau. Di satu sisi dapat membawa kebaikan, namun disisi lain bisa membawa keburukan. Semua ini tergantung bagaimana kita menyikapi “Jatuh Cinta” tersebut. Terimakasih pada kamu yang telah membuat saya JATUH CINTA dan telah mengantarkan saya menuju perubahan yang lebih baik.

Ttd :
Didik Kurniadi

Tidak ada komentar: