Two Version of Falling in Love
Jatuh cinta itu indah. Benarkah begitu????
Coba tanyakan pada teman anda atau tanyakan pada diri anda sendiri yang pernah
jatuh cinta. Bagi saya pribadi, memang indah. Tapi keindahan itu biasanya tak
berlangsung lama. Paling indah tuh saat awal, kemudian makin lama makin
menurun. Iya, itu ketika anda belum yakin dengan orang yang anda cintai. Tapi
lain halnya jika anda sudah yakin, diawal indah dan makin lama makin indah. Dan
puncak keindahan dari jatuh cinta adalah ketika anda benar-benar menjadi
pasangan hidup yang halal baginya.
Jatuh cinta ada
dua versi, yang pertama JATUH CINTA YANG MEMBAWA KESESATAN. Jatuh cinta semacam
ini sangat berbahaya. Bahkan seseorang dapat menghalalkan berbagai cara untuk
mendapatkan cintanya. Jatuh cinta jenis ini biasanya ditimbulkan/didatangkan
oleh syaitan. Syaitan membuat manusia jatuh cinta dengan lawan jenisnya,
kemudian mereka disesatkan dalam ikatan tali PACARAN yang tentu saja HARAM dan
selalu mendekatkan mereka pada zina. Mungkin bagi sebagian orang, sekedar
berboncengan naik motor, sekedar duduk berdua di tempat sepi, sekedar
bergandengan tangan, dan sekedar-sekedar yang lain bukan merupakan zina. Tapi
itulah zina kecil-kecilan yang lama-lama menjadi besar. Di awal jadian, mungkin
sekedar begitu. Tapi seiring berjalannya waktu. Hubungan pacaran yang terjalin
makin lama makin erat. Makin erat ikatan syaitan menyesatkan mereka.
Jatuh cinta
versi kedua adalah JATUH CINTA YANG MEMBAWA KEBAIKAN. Inilah jatuh cinta yang
baik. Namun jatuh cinta semacam ini jarang terjadi. Mungkin hanya segelintir
orang yang mengalami jatuh cinta semacam ini. Jatuh cinta jenis ini tidak
berbahaya, justru baik. Karena dapat MEMBUAT PERUBAHAN YANG BAIK. Jatuh cinta
jenis ini didatangkan oleh Allah. Allah membuat seseorang merasakan indahnya
jatuh cinta. Kemudian Allah membimbingnya kejalan yang benar. Ada satu cerita
tentang Jatuh cinta model ini. Cerita ini adalah cerita dari diri saya sendiri.
Saat itu saya adalah manusia yang penuh dengan dosa, dan mungkin sekarang juga
masih banyak dosa saya. Saat itu saya tak bisa menjaga pandangan saya. Saat itu
saya mudah sekali terpengaruh hal-hal buruk. Namun beberapa bulan terakhir ini.
Ketika pandangan saya diarahkan oleh Allah kepada seorang wanita yang
Insyaallah Sholehah saya jadi berubah.
Saya menjadi rajin berdoa, rajin sholat dhuha, sholat tahajud. Awalnya saya
menjalankan semua itu karena saya ingin mendapatkan wanita yang saya cintai
itu. Saya belum menjalankan semuanya itu secara ikhlas. Seiring berjalannya waktu. Saya menjadi
terbiasa untuk beribadah sholat tahajud, sholat dhuha, dan berdoa. Yang awalnya
hanya ingin mendapatkan wanita yang saya idamkan, sekarang menjadi ikhlas untuk
beribadah kepada Allah. Makin lama, keinginan saya untuk memiliki wanita itu
sedikit berkurang. Berkurang untuk saat ini, karena saat ini saya belum bisa
menafkahinya dan belum berani menikahinya. Tapi keyakinan untuk bisa menjadi
Suaminya tetap ada dan selalu ada. Dan
setiap hari selalu berdoa agar dia berjodoh dengan saya di kelak kemudian hari.
Jatuh cinta
memang seperti dua sisi mata pisau. Di satu sisi dapat membawa kebaikan, namun
disisi lain bisa membawa keburukan. Semua ini tergantung bagaimana kita
menyikapi “Jatuh Cinta” tersebut. Terimakasih pada kamu yang telah membuat saya
JATUH CINTA dan telah mengantarkan saya menuju perubahan yang lebih baik.
Ttd :
Didik Kurniadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar